Finishing Kayu

Bahan dasar struktur yang digunakan untuk furniture permukaan luarnya harus di-finishing agar tampilannya indah. Dan juga untuk menutupi beberapa kelemahan kayu dalam hal warna, tekstur dan ketahan dalam hal benturan dan keadaan cuaca.
Ada berbagai jenis finishing kayu. Berdasarkan jenis materialnya, finishing CAT untuk kayu solid dan olahan ada 2 jenis, yaitu Transparan dan Non Transparan.

1. Lapisan Transparan.


Politur


Biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang dicairkan dengan alkohol. Tetapi ada juga yang siap pakai dengan komposisi alkohol yang tepat. Politur diaplilasilan dengan menggunakan kain yang di poles secara berkala pada permukaan kayu. Pengaplikasian politur dapat diulang secara berkala jika warnanya sudah memudar.


Nitro Cellulose (NC)
Terbuat dai bahan resin NC dan tiner. Bahan ini akan membentuk lapisan film yang tahan air, namun belum kuat untuk menahan goresan maupun benturan fisik. NC di aplikasikan dengan cara semprot (spray) bertekanan udara atau memakai kuas.


Melamik
Memberikan lapisan film yang lebih baik daripada NC. Permukaan kayu yang dilapis melamik menjadi sangat halus karena pori-pori kayu tertutup. Bahan ini lebih sulit untuk dilapis ulang dan akan berbau menyengat setelah aplikasi. Ada 2 pilihan finishing, yaitu matt dan glossy (mengkilat). Pengaplikasiannya dengan cara semprot atau memakai kuas.


Polyurethane (PU)
Merupakan jenis finishing yang paling tebal lapisan filmnya. Tampilannya menyerupai lapisan plastik sehingga membuat kayu tidak alami. Daya tahannya terhadap panas dan air sangat baik, membuat PU cocok untuk furnitur eksterior.


Waterbased lacquer
Menggunakan pencair air murni dan resin yang tertinggal dipermukaan kayu. Lapisannya tahan air dan goresan. Bhan ini lebih disukai oleh para konsumen dari Eropa

Leave a Comment